
Tahu dalam pekerjaan konstruksi. Dinperintransnaker. Donorejo (6/9). Bagi kita orang awam, tahu adalah salah satu jenis lauk yang berbahan dasar kedelai. Tahu mengandung protein nabati yang tinggi dan baik untuk kesehatan karena minim campuran bahan kimia maupun zat pengawet.
Namun lain artinya, “tahu” bagi pekerja konstruksi. Tahu di sini keras, tidak se empuk tahu yang bisa kita gigit dengan santai saat sarapan atau sekedar menikmati gorengan. Coba saja gigit tahu yang ini, dijamin rontok gigi kita.
Tahu konstruksi adalah cetakan beton berbentuk kubus dengan ukuran 4x4x4 cm atau 7x7x7 cm. Karena bahannya dari beton, tentu saja tingkat kekerasannya bisa dibayangkan.
Fungsi dari tahu ini adalah sebagai “ganjal” atau “spacer” pengisi ruang di area cor beton, baik spot di bawah besi atau antara besi dengan papan begesting. Ini bertujuan agar besi memiliki jarak dan posisi yang aman dan tidak bergeser saat dituangkan adukan cor beton.
Penempatan tahu bisa menyesuaikan kebutuhan pembesian. Pada saat dibutuhkan jarak Antara lantai kerja dengan dasar footplat, maka tahu diposisikan di bawah besi footplat.
Harapannya, dengan penempatan tahu ini, jarak yang diharuskan antara lantai kerja dengan sisi luar rangka besi, atau rangka besi dengan dinding dalam begesting terjaga, dan pada akhirnya menyatu dengan adonan cor yang mengeras, tanpa merubah banyak struktur dan kekuatan beton cor yang dibuat.