BeritaPerindustrian

Pacu Proyek Dekranasda, Kadinperinaker Instruksikan Ini Kepada PPK

Pacu Proyek Dekranasda, Kadinperinaker Instruksikan Ini Kepada PPK. Dinperinaker. Dinperinaker (1/9) Memasuki bulan September, Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung Dekranasda telah mencapai minggu ke dari total 180 hari kalender masa kontrak pengerjaan. Selain rapat progress on site rutin 2 mingguan, PPK juga menggelar rapat pengendalian sekaligus melaporkan kepada Kepala Dinperinaker selaku PA, bagaimana pencapaian progress pembangunan gedung dekranasda, pada setiap akhir bulan. Pada periode bulan Agustus, tepatnya pada hari Senin, 31 Agustus 2020, PPK kembali menghadirkan (mengundang) perwakilan dari Inspektorat, Bagian Administrasi Pembangunan dan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah, tim PPHP, PTP Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, dan tim internal Dinperinaker untuk bersama sama memantau perkembangan pembangunan gedung dekranasda. Dalam rapat yang dilaksanakan di ruang rapat dinperinaker ini, dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Gathot Suprapto, SH. Dalam sambutannya, Gathot menyampaikan bahwa saat ini sudah dimulai masa masa kritis pekerjaan konstruksi, di mana waktu pelaksanaan semakin sedikit, namun volume pekerjaan khususnya finishing masih cukup besar dan membutuhkan ketelitian tinggi. Diuraikan pula oleh Gathot, bahwa masih dalam kondisi pandemi covid 19, penerapan protokol kesehatan di area pekerjaan konstruksi harus tetap dilaksanakan. Pada saat ini dapat terpantau bahwa pekerjaan yang sedang berjalan termasuk yang berada di ketinggian, serta melibatkan kelistrikan, sehingga beliau meminta kepada pelaksana untuk benar – benar mengutamakan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Selanjutnya Gathot menyerahkan kepada PPK untuk memandu jalannya rapat.


PPK memulai pembahasan teknis dengan menyampaikan gambaran umum kondisi pekerjaan konstruksi pembangunan gedung dekranasda, serta memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah hadir dalam pertemuan ini. PPK kemudian mempersilakan Konsultan Pengawas dari CV Kekancan Sejati untuk memaparkan hasil perhitungan volume pekerjaan yang telah dilaksanakan pelaksana pekerjaan konstruksi. Konsultan Pengawas menyampaikan paparan, bahwa pada minggu XVII (ke tujuh belas) atau tepatnya per tanggal 31 Agustus 2020 pagi, realisasi pencapaian pekerjaan sebesar 73,783%. Sedangkan pada time schedule, minggu ke 17 ditargetkan mencapai 74,129%. Ini berarti terjadi keterlambatan pelaksanaan sebesar 0,347%. Sedangkan pekerjaan yang dilaksanakan sampai saat ini antara lain: Pekerjaan tanah halaman; Pekerjaan plesteran dan acian; Pekerjaan elektrikal lt.2; Pekerjaan keramik lt.2; Pekerjaan rangka dan plafon lt.2; Pekerjaan cat dinding; Pekerjaan kusen lt.1; dan Rollag bata halaman.

Pacu Proyek Dekranasda, Kadinpernaker Instruksikan Ini Kepada PPK
Pacu Proyek Dekranasda, Kadinpernaker Instruksikan Ini Kepada PPK

Selanjutnya PPK mempersilahkan kepada Pelaksana (CV Tapak Liman) untuk mengklarifikasi hasil perhitungan pengawas tersebut. Menurut perwakilan CV Tapak Liman, hasil perhitungan itu memang benar adanya, dan mengakui telah terjadi keterlambatan. Hal ini dikarenakan banyak barang pabrikan yang sudah tersedia di lokasi, namun belum sepenuhnya terpasang sempurna. Termasuk jadwal pemasangan ACP pada bagian muka, dijadwalkan pada hari Senin, mulai diaplikasikan rangka ACP nya. CV Tapak Liman berjanji akan mengejar keterlambatan, dengan menjadwal secara ketat pemasangan barang pabrikan, serta menambah tenaga untuk finishing.
Selanjutnya masing – masin peserta rapat diberikan kesempatan untuk menyampaikan pandangan dan usulannya untuk mendukung kegiatan pekerjaan konsturksi ini tepat waktu dan tepat mutu, dari unsur PTP, PPHP (lengkap 5 personil), dan dari Bagian Pengadaan Barang Jasa. Menurut mereka, keterlambatan ini merupakan warning, sekecil apapun, PPK dan Pelaksana harus waspada, agar tidak terjadi Show Cause Meeting (Rapat luar biasa karena keterlambatan yang besar).
Di akhir rapat, Kepala Dinperinaker menginstruksikan kepada PPK untuk lebih mendorong pelaksana berpacu dengan waktu, agar sebelum akhir masa pekerjaan, ada cadangan waktu untuk pemeriksaan dan melengkapi kekurangan – kekurangan yang ditemukan.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button