Kepala Dinperinaker Ajak Para Pelaku IKM Gunakan Si-EPI. Dinperinaker. Saat ini Indonesia telah memasuki era Industri 4.0 yang ditandai dengan meningkatnya konektivitas dan interaksi, serta semakin konvergennya batas antara manusia, mesin dan sumber daya lainnya yang dijembatani teknologi informasi dan komunikasi. Oleh karena agar tidak tertinggal dari daerah lain, pembangunan industri di Kabupaten Purworejo harus menyesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi informasi.
Strategi yang diterapkan untuk mencapai sasaran pembangunan industri antara lain meningkatkan penguasaan teknologi dan kualitas sumber daya industri, baik sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM), sehingga menghasilkan produk industri yang kreatif dan inovatif yang memiliki daya saing.
Program dan kegiatan yang dilaksanakan berupa pengembangan industri unggulan, penguatan kelembagaan, dan fasilitasi bagi Industri Kecil dan menengah (IKM) untuk menumbuhkan wirausaha baru dalam rangka pemberdayaan industri yang mampu menciptakan kemandirian IKM. Para pelaku IKM masih berkutat dengan cara produksi serta produk yang sama sejak bertahun – tahun lalu. Tidak ada upaya untuk memperbarui atau mengkreasi proses produksi atau variasi produk hingga packaging-nya. Pola pikir mereka adalah, selama masih bisa bertahan dengan pola produksi dan produk yang sudah ada, maka tidak perlu untuk berkreasi atau melakukan inovasi.
Produk yang dihasilkan oleh para pelaku IKM muaranya adalah diserap oleh pasar (market). Kondisi saat ini, hasil produksi IKM sebatas masih dijual dengan cara konvensional, pada cakupan area yang kecil, di lingkup desanya atau kecamatannya. Potensi pasar yang ada, oleh para pelaku IKM dianggap selalu dalam kondisi yang sama sepanjang waktu.
Sebagian besar dari para pelaku IKM masih belum mengenal apalagi memanfaatkan IT terkait pada kegiatan industrinya. Penggunaan jalur komunikasi yang paling umum adalah komunikasi telepon dengan pihak terkait untuk kelancaran proses produksi dan pemasaran.
Para pelaku IKM masih menggunakan peralatan seadanya untuk menjalankan kegiatan produksinya. Sarana produksi yang cukup vital dan dapat mempercepat serta mengefisienkan proses produksi, belum tersedia dengan alasan tidak adanya biaya. Selain itu
kegiatan promosi produk IKM yang masih minim, sebagian besar hanya dilakukan menggunakan metode dan media offline, sehingga jangkauan promosi produk tidak seluas jika menggunakan sarana promosi online.
Melihat latar belakang tersebut maka dibangunlah sebuah sistem informasi yang mampu menjawab persoalan di atas. Sistem informasi tersebut dibanderol dengan nama Si-EPI yang merupakan kependekan dari Sistem Informasi Edukasi dan Promosi IKM Kabupaten Purworejo. Saat ini Si-EPI telah dapat diakses melalui laman URL https://www.ikmpurworejo.com. Selain dapat diakses melalui website, Si-EPI juga dapat diperoleh melalui Google Playstore (aplikasi Android) dengan nama Si-EPI Online.